Dewan Pembebasan Bersyarat Victoria Tolak Dipersalahkan
"Saya siap, jika perlu, untuk mengambil langkah luar biasa yang merujuk pada kekuasaan dalam membuat keputusan pembebasan bersyarat untuk orang-orang yang berada dalam daftar pengawasan terorisme Pemerintah Federal sehingga lembaga intel ASIO dan Kepolisian Federal dapat terlibat secara langsung," kata Daniel Andrews
Sebelumnya pada hari ini (7/6/2017), Hakim Couzens mengatakan bahwa Dewan Pembebasan Bersyarat tidak pernah diberitahu bahwa Khayre masuk dalam daftar pengawasan teror sebelumdewan ini memutuskan untuk melepaskannya dari tahanan.
“Tentu saja daftar seperti itu harusnya dibagi kepada dewan pembebasan bersyarat, dan daftar itu seharusnya juga dibagi dengan lembaga pemasyarakatanVictoria.”
Satu-satunya informasi yang diperoleh Badan Pembebasan Bersyarat dari lembaga kontra terorisme adalah permohonan atas rincian kontak untuk mengembalikan sebuah properti kepada Khayre, ungkap Hakim Couzhen.
Tapi Jaksa Agung mengatakan kepada Sky News bahwa "tidak ada daftar pengawasan seperti itu".
"yang ada hanyalah daftar investigasi terkini bagi orang yang menjadi perhatian ASIO," katanya.
Kepala Dewan Pembebasan Bersyarat Victoria mengkritik keras Jaksa Agung Australia, George Brandis, karena telah menyebarkan "informasi yang salah" tentang pembebasan Yacqub Khayre, pria pelaku serangan teroris di Brighton, dari penjara
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat