Dewan Pembebasan Bersyarat Victoria Tolak Dipersalahkan

"Saya siap, jika perlu, untuk mengambil langkah luar biasa yang merujuk pada kekuasaan dalam membuat keputusan pembebasan bersyarat untuk orang-orang yang berada dalam daftar pengawasan terorisme Pemerintah Federal sehingga lembaga intel ASIO dan Kepolisian Federal dapat terlibat secara langsung," kata Daniel Andrews

ABC News: Patrick Rocca
Sebelumnya pada hari ini (7/6/2017), Hakim Couzens mengatakan bahwa Dewan Pembebasan Bersyarat tidak pernah diberitahu bahwa Khayre masuk dalam daftar pengawasan teror sebelumdewan ini memutuskan untuk melepaskannya dari tahanan.
“Tentu saja daftar seperti itu harusnya dibagi kepada dewan pembebasan bersyarat, dan daftar itu seharusnya juga dibagi dengan lembaga pemasyarakatanVictoria.”
Satu-satunya informasi yang diperoleh Badan Pembebasan Bersyarat dari lembaga kontra terorisme adalah permohonan atas rincian kontak untuk mengembalikan sebuah properti kepada Khayre, ungkap Hakim Couzhen.
Tapi Jaksa Agung mengatakan kepada Sky News bahwa "tidak ada daftar pengawasan seperti itu".
"yang ada hanyalah daftar investigasi terkini bagi orang yang menjadi perhatian ASIO," katanya.
Kepala Dewan Pembebasan Bersyarat Victoria mengkritik keras Jaksa Agung Australia, George Brandis, karena telah menyebarkan "informasi yang salah" tentang pembebasan Yacqub Khayre, pria pelaku serangan teroris di Brighton, dari penjara
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia