Dewan Pendidikan Garut: Mas Nadiem & Dirjen GTK Harus Bertanggung Jawab
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut Dedi Kurniawan meminta pemerintah bertanggung jawab atas pernyataan soal diprioritaskannya guru lulus passing grade (PG).
Dia menyebutkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim maupun Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril selalu mengatakan peserta yang lulus PG akan dibuatkan formasinya dan mengajar di sekolah induknya.
"Saya kira pernyataan ini yang harus dikejar semua oleh guru honorer seluruh Indonesia," ujar dia kepada JPNN.com, Senin (25/7).
Dia menilai rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) masih jauh dari yang ditargetkan, yaitu satu juta guru aparatur sipil negara (ASN).
Artinya, sangat besar peluang untuk penempatan mereka di sekolah tempat mengajar.
Dedi mencontohkan Kabupaten Garut dari 8.804 yang ditargetkan baru sekitar empat ribu guru PPPK.
Jumlah tersebut sudah termasuk yang akan diangkat pada 2022, yaitu sebanyak 3.327 guru honorer.
Pemkab Garut, dia melanjutkan telah mengusulkan formasi 3.330 untuk guru honorer yang lulus PG 2021. Usulan formasi tersebut direspons oleh pemerintah pusat.
Dewan Pendidikan Kabupaten Garut meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Dirjen GTK bertanggung jawab atas program sejuta PPPK
- Masalah Serius Seleksi PPPK 2024 Tahap 1 & 2 Mirip, Honorer Langsung Lega
- Bertemu Wamendikdasmen, Forum ASN PPPK Ajukan 10 Permintaan, Semoga Dikabulkan
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Ada Kendala, Dirjen Nunuk Terbitkan Surat, Pemda Diminta Gercep
- 5 Berita Terpopuler: Sisa Formasi PPPK 2024 Tahap 1 Masih Banyak, Semoga Semua Honorer Lulus, Analisis Ahli Begini
- Waduh, Honorer Ikut PPPK 2024 Tahap 1 Lebih Banyak dari Formasi, 2 Dampaknya
- Banyak Honorer Meraih Skor Tes PPPK 2024 di Atas 500, Semoga Lulus Semua