Dewan Pers: 71 Persen Media Cetak Alami Turun Omzet Akibat Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pers membeber temuan survei Serikat Perusahaan Pers (SPS) tentang imbas pandemi Covid-19 terhadap industri media cetak.
Menurut anggota Dewan Pers Jamalul Insan, survei SPS terhadap 434 media massa memperlihatkan 71 persen perusahaan media cetak di Tanah Air mengalami penurunan omzet akibat pandemi tersebut.
"Sebanyak 71 persen perusahaan pers cetak mengalami penurunan omzet lebih dari 40 persen dibandingkan tahun 2019," kata Jamalul saat menjadi pembicara webinar bertema Percepatan Ekonomi Nasional: Apa Yang Menjadi Prioritas? dalam rangka Hari Pers Nasional 2021, Minggu (7/2).
Jamalul menambahkan, penurunan omzet itu membuat perusahaan media cetak terpaksa melakukan pemotongan gaji karyawan.
Selain pemotongan gaji, sejumlah perusahaan juga merumahkan karyawannya tanpa gaji.
"Perusahaan pers cetak mengambil opsi merumahkan karyawan tanpa gaji dengan kisaran jumlah karyawan yang dirumahkan antara 25-100 orang setiap perusahaan," ujar Jamalul.
"Jumlah karyawan yang sudah maupun dalam proses PHK (pemutusan hubungan kerja, red) berkisar 25-100 orang pada setiap perusahaan," kata Jamalul. (cr1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pandemi Covid-19 menghancurkan bisnis media. Terdapat 71 persen perusahaan media cetak di Indonesia alami penurunan omzet.
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi
- Kuasa Hukum Mardani Maming Laporkan 2 Media Online ke Dewan Pers, Ini Penyebabnya
- Konon Dewan Pers Perkuat Argumentasi Tim Hukum PDIP soal Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro
- Kubu Hasto Merasa Pasal yang Digunakan Polisi Sering Dipakai Kolonialisme
- Herlambang: Ini Bagian dari Tekanan Terhadap Kebebasan Pers
- Tanggapi Polemik Pemberitaan Izin Tambang Kaitkan Bahlil, Akademisi Berharap Media Massa Utamakan Fakta
- Pemberitaan Izin Tambang Kaitkan Bahlil Dinilai Tidak Akurat, Praktisi Media Merespons