Dewan Pers Minta Media Massa Jangan Termakan Informasi Sesat Jelang Pemilu
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo meminta media massa bisa independen memberitakan isu-isu politik jelang hari pemungutan suara Pemilu Serentak 17 April 2019. Caranya, kata dia, sajian berita tidak boleh diintervensi pemilik media.
"Menurut saya yang harus dijaga intervensi media dari pemilik yang kami tahu sebagai pemilik dan ketum partai. Jadikan newsroom itu ruang suci yang steril, independen dan hanya bekerja berdasarkan prinsip jurnalisme profesional," ungkap ditemui di kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu (10/4) ini.
Selain independen, pria yang akrab dipanggil Stanley itu meminta media massa tidak termakan dengan arus informasi yang menyesatkan yang banyak beredar jelang masa pencoblosan.
"Jadi memberitakan yang faktual dan terkait dengan kepentingan publik," kata Stanley.
BACA JUGA: Pilihlah Anggota DPR yang Lapor LHKPN saat Pemilu
Dia berharap, kejadian beberapa media yang termakan informasi sesat kembali terulang. Catatan Dewan Pers, terdapat dua media yang menyajikan berita setelah termakan informasi sesat di masa jelang pencoblosan Pemilu 2019 ini.
"Ada banyak media sosial yang menjadi berita di media yang terverifikasi di Dewan Pers dan itu sampai diadukan ke Dewan Pers," pungkas dia. (mg10/jpnn)
Dewan Pers meminta media massa tidak termakan dengan arus informasi yang menyesatkan yang banyak beredar jelang masa pencoblosan.
- Kuasa Hukum Mardani Maming Laporkan 2 Media Online ke Dewan Pers, Ini Penyebabnya
- Konon Dewan Pers Perkuat Argumentasi Tim Hukum PDIP soal Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro
- Kubu Hasto Merasa Pasal yang Digunakan Polisi Sering Dipakai Kolonialisme
- Herlambang: Ini Bagian dari Tekanan Terhadap Kebebasan Pers
- Tanggapi Polemik Pemberitaan Izin Tambang Kaitkan Bahlil, Akademisi Berharap Media Massa Utamakan Fakta
- Pemberitaan Izin Tambang Kaitkan Bahlil Dinilai Tidak Akurat, Praktisi Media Merespons