Dewan Pers Soroti Banyak Media Mirip Pers
jpnn.com - jpnn.com -Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi mengatakan setelah terjadi revolusi digital banyak orang membuat media yang kadang-kadang mirip pers.
Yaitu dengan meniru produk beritanya, maupun struktur redaksinya.
Padahal, belum tentu itu memenuhi unsur sebagai perusahaan pers. Isinya pun kadang tidak mencerminkan produk jurnalistik.
Menurut Imam, pers harus memenuhi standar yang sudah diatur dalam Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers dan sesuai perilaku Kode Etik Jurnalistik.
Isinya juga harus berupa produk jurnalistik.
"Meskipun bentuknya mirip pers tapi tidak comply (patuh) dengan standar perusahaan pers, dan isinya tidak mencerminkan produk jurnalistik, maka itu bukan pers," kata Imam saat diskusi bertajuk Media Sosial, Hoax dan Kita di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1).
Imam menjelaskan, sesuai Undang-undang konten itu harus mendidik, informatif, kontrol sosial dan hiburan.
Informasinya pun harus akurat, menghormati kebinekaan, hak asasi manusia dan hukum.
Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi mengatakan setelah terjadi revolusi digital banyak orang membuat media yang kadang-kadang mirip pers.
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
- Kaltim Peringkat Kedua Nasional dalam Survei Indeks Kemerdekaan Pers 2024
- Kuasa Hukum Mardani Maming Laporkan 2 Media Online ke Dewan Pers, Ini Penyebabnya
- Konon Dewan Pers Perkuat Argumentasi Tim Hukum PDIP soal Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro
- Kubu Hasto Merasa Pasal yang Digunakan Polisi Sering Dipakai Kolonialisme
- Herlambang: Ini Bagian dari Tekanan Terhadap Kebebasan Pers