Dewan Sesalkan Bupati Sorsel Pukul Wartawan
Jumat, 16 September 2011 – 14:03 WIB
SORONG - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Rico Sia menyesalkan tindakan Bupati Sorsel, Otto Ihalauw yang memukul wartawan TOP TV, televisi lokal Papua, Mufriali saat sedang meliput unjuk rasa di depan kantor Bupati Sorong Selatan, Jumat (9/9) lalu. Menurutnya, aksi penganiayaan itu merupakan tindakan arogan dan tidak terpuji, apalagi dilakukan oleh seorang kepala daerah.
“Kalau emosi bisa disampaikan secara baik- baik, tapi sesuai kronologis bahwa ajudan yang menarik wartawan dan membawa kepada seorang Kepala Daerah. Kemudian tangan wartawan ini dipegang dan dipukuli oleh Kepala Daerah. Ini menunjukan bahwa sudah ada banyak masalah yang tidak dapat dibendung lagi sehingga menjadi urusan pribadi dan tidak dapat mengontrol diri langsung melakukan pemukulan,” kata Rico kepada wartawan di Sorong, Kamis (15/9).
Rico menceritakan bawah saat Otto memukul Mufriali, ajudan Bupati ikut-ikutan memukul sehiingga terjadi pengeroyokan. Sementara kamera Mufriali dirampas oleh Satpol PP“Sedang meliput, lalu dipukul beramai- ramai dan dimulai seorang kepala daerah berarti menurut saya kepala daerah terlibat. Tindakan seperti ini tidak perlu ditiru, karena sudah seperti premanisme dan arogansi,” ujarnya.
Meskipun ada permintaan maaf atas aksi pemukulan itu kata Rico yang juga bertindak sebgai kuasa hukum Mufriali, pihaknya akan memaafkan. Akan tetapi bukan berarti kasus pemukulan ini tidak diproses secara hukum.
SORONG - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Rico Sia menyesalkan tindakan Bupati Sorsel, Otto Ihalauw yang memukul wartawan TOP
BERITA TERKAIT
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya