Dewan Syuriah Tegur Ketum PBNU
Resah dengan Manuver Said Aqil yang Mesra dengan PKB
Senin, 19 September 2011 – 06:00 WIB
JOGJA - Manuver Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj dinilai telah menyeret NU ke salah satu partai politik, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sikap tersebut menimbulkan keresahan di kalangan pengurus NU baik tingkat pusat, wilayah, cabang sampai ranting. Tidak ingin keresahan tersebut memuncak, Dewan Syuriah PBNU pun membuat teguran tertulis untuk mengingatkan ketua umum PBNU tersebut.
Teguran dirumuskan dalam rapat harian resmi Syuriah dan akan disampaikan secara tertulis 20 September besok. "Kami sampaikan sepulang Ketua Umum pulang dari Jerman," tegas Khatib "Am KH Malik Madaniy kepada Jawa Pos, Minggu (18/9).
Baca Juga:
Ada sejumlah poin teguran yang dirumuskan dan ditandatangani langsung oleh Rais Am KH. Dr M Ahmad Sahal Mahfudz dan Khatib Am KH Dr Malik Madaniy. Yang paling mendapat perhatian adalah agar "ketua umum tidak melibatkan diri dalam politik praktis yg berkaitan dengan politik kekuasaan seperti mendukung calon tertentu dalam pemilu/kada karena hal ini jelas-jelas bertentangan dengan jati diri NU sebagai organisasi sosial keagamaan.
Masih berkaitan dengan politik kekuasaan, ketua umum juga ditegur untuk menjauhkan diri dari sikap dan tindakan yang mengesankan kedekatan dengan parpol tertentu mengingat warga warga NU berada di mana-mana yang semuanya perlu mendapat pengayoman yg sama. "Kedekatan dengan parpol tertentu jelas akan melukai perasaan kaum Nahdliyyin yang ada di parpol lain atau mereka yang merasa bebas parpol," tambah Malik Madaniy.
JOGJA - Manuver Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj dinilai telah menyeret NU ke salah satu partai politik, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sikap tersebut
BERITA TERKAIT
- BAZNAS Raih Prestasi Gemilang di BPKH Award 2024
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- BNN Jaksel Gencarkan Pencegahan Narkoba Menjelang Nataru
- Otto Hasibuan: Wadah Tunggal Masih jadi Tantangan bagi Peradi
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- PBH Peradi: Penerima Probono Bukan Hanya Warga Miskin