Dewan Temukan Alat Kesehatan RSUD Sudah Tak Layak
Selasa, 07 Agustus 2012 – 05:37 WIB
JAYAPURA - Inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi C dan Komisi E DPR Papua ke Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura, Senin (6/7) mendapati sejumlah problem. Rumah sakit terbesar kebanggaan masyarakat Papua ini dianggap penuh masalah yang harus segera diselesaikan.
Komisi C dan Komisi E berjanji akan segera memanggil direktur RSUD Dok II termasuk Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Achmad Hatari untuk dimintai keterangan.
Hasil pengecekan selama hampir tiga jam ini, enam anggota DPRP yakni Ketua Komisi C, Jan Ayomi, Ketua Komisi E Kenius Kogoya dan Melkias Yekegombo, Kayus Pahabol, Magdalena Matuan dan Amal Saleh mendengarkan banyak keluhan yang tidak saja disampaikan oleh pasien etapi juga perawat. Namun pada umumnya pasien juga tak banyak bicara dan hanya menerima bentuk fasilitas yang ada. Awalnya dua komisi ini mengecek ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Disini mereka ditemani dokter Anton Mote yang merupakan orang kedua di ruang tersebut.
Anton menunjukkan sejumlah fasilitas kesehatan yang dianggap sudah tak layak. "Saya sebenarnya malu pada pasien apalagi sebagai orang Papua dengan beberapa alat yang sudah tak layak," ujarnya sambil menunjukkan sebuah kursi roda yang pijakan kakinya diikan dengan banyak tali. Begitu juga dengan kain yang biasa digunakan untuk memisahkan satu pasien dengan pasien lainnya yang sangat kotor namun jika darurat tetap dipakai. Tak cuma itu pengecekan ke ruang bedah awal ternyata didapati tiga unit meja tindakan yang tak lagi layak.
JAYAPURA - Inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi C dan Komisi E DPR Papua ke Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura, Senin (6/7) mendapati sejumlah
BERITA TERKAIT
- 797 Lapak di Pasar Gubug Grobogan Terbakar
- Kebakaran Hebat Melanda Pasar Gubug Grobogan, Penyebabnya Belum Diketahui
- Deklarasi dan Doa Prabowo Mania Jatim untuk Pasangan WALI di Pilwalkot Malang
- Pilkada Makin Dekat, Pengamanan Kamtibmas di Wilayah Inhu Diperketat
- Disdik Biak Sediakan 251 Formasi Guru PPPK, Kamaruddin Berharap Begini
- Rustini Muhaimin: IWF Wadah Perempuan untuk Berinovasi