Dewi Tenty Luncurkan Buku ke-5, Urai Benang Kusut Perkoperasian
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat perkoperasian dan notaris Dewi Tenty Septi Artiany menerbitkan buku terbarunya berjudul 'Gelombang Pasang Koperasi Simpan Pinjam Indonesia'.
Buku ini merupakan hasil refleksi Dewi atas kondisi perkoperasian di Indonesia saat ini yang menimbulkan ambiguitas dan kebingungan tentang arah koperasi ke depannya.
Sebagai seseorang yang sudah berkecimpung di dunia perkoperasian selama kurang lebih 19 tahun, ketajaman analisis Dewi dalam membaca situasi perkoperasian memang sulit diragukan.
Dalam buku ini, Dewi berhasil merangkum secara komprehensif mengenai situasi perkoperasian di Indonesia dalam enam bab.
Mulai dari penguraian sejarah perkoperasian dunia, perkoperasian di Indonesia, situasi Koperasi Simpan Pinjam di Indonesia, masalah yang membelit koperasi di masa pandemi, hingga diakhiri dengan rekomendasi Dewi untuk mengembalikan jargon ‘soko guru perekonomian nasional’ bagi koperasi yang kini sudah berjalan selama tujuh dekade.
Buku ke-5 yang ditulis Dewi ini setebal 268 dengan tema pasang surut regulasi koperasi yang berimbas pada eksistensi koperasi di Indonesia. Lebih spesifik, lulusan Doktoral Universitas Padjajaran ini membedah karut-marutnya situasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Indonesia.
Tak dapat dipungkiri, saat ini, berbagai koperasi yang memakai label ‘simpan pinjam’ kerap kali bermasalah, seperti kredit macet, gagal bayar, investasi bodong, hingga berujung pada kepailitan.
Oleh karena itulah Dewi mengatakan bukunya diberi judul 'Gelombang Pasang Koperasi Simpan Pinjam Indonesia' yang memiliki makna ‘merusak’ oleh terpaan gelombang pasang KSP. Dewi mengibaratkan gelombang pasang tersebut seperti ombak pasang di pantai.
Pengamat koperasi Dewi Tenty mengurai benang kusut perkoperasian di dalam buku ke-5 yang sudah diluncurkan
- Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Beraudiensi ke Fraksi Golkar, Forkopi Menyampaikan Aspirasi Soal Revisi UU Perkoperasian
- Desta Beri Dukungan Terkait Bukunya, Natasha Rizky: Dia Selalu Support
- Rapat Bareng Budi Arie, Firnando Minta Syarat Mendirikan Koperasi Dievaluasi
- Kasus Kredit Fiktif Rp 55 Miliar Bank BUMN di Sulsel, Polisi Beri Info Begini
- Syafrudin Budiman: Kementerian UMKM dan Koperasi Dipisah, Kinerja Harus Lebih Gesit