Di 0 Kilometer, Kementan Ekspor Bawang Merah ke Timor Leste
Ani Andayani menjelaskan bawang merah diangkut melalui kontainer, di mana tiap kendaraan mengangkut sekira 5 ton.
Tahun ini ekspor bawang merah direncanakan 200 ton yang dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan kuota dari RDTL.
“Pengembangan bawang merah di NTT terencana 200 hektare dari potensi lahan 3.000 sampai 4.000 hektare. Meski baru diimplementasikan beberapa bulan silam, tapi produktivitasnya cuma tinggi, mencapai 16 ton per hektare. Malaka kelebihannya perolehan air cukup," imbuh Ani.
Menurut Ani, tingginya produktivitas tersebut berdampak terhadap persentase kontribusi Malaka terhadap total produksi bawang merah di NTT, mencapai 20 persen (500 ton). Sedangkan di tingkat nasional, kontribusi NTT baru 0,16 persen.
“Tapi, ekspor sudah banyak, 3,5 persen kontribusi untuk nasional," jelas Ani.
Indonesia sejak 2016 sudah ekspor bawang merah, tapi pada 2017 volumenya melonjak drastis dengan kualitas tinggi.
Bawang merah Malaka dan Belu telah mengantongi sertifikat dari Badan Karantina Kementan, jenis organik, memenuhi standar, dan layak ekspor.
Sebagai awal NTT mengekspor 30 ton bawang merah organik ke Timor Leste
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan