Di Akhir Jabatan, Dewan Gencar Plesiran
Sementara anggota DPRD lainya, Djunaedy Drakel tak membantah jika perjalanan dinas saat ini banyak melenceng dari peruntukkannya dan itu patut dipertanyakan. Namun, setiap kali dipertanyakan di internal komisi ataupun langsung ke unsur pimpinan, dirinya tidak pernah mendpatkan jawaban memuaskan.
Penelurusan Radar Sampit, dana yang dikeluarkan negara untuk membiayai satu orang anggota dewan yang melakukan bimbingan teknik tujuan Jakarta selama empat hari cukup besar. Satu orang setidaknya mendapatkan Rp 6,8 juta. Nah, jika dalam satu bulan keseluruhan anggota dewan yang berjumlah 35 orang melakukan satu kali perjalanan dinas tujuan jakarta maka dana yang dikeluarkan sebesar Rp.240.660.000.
Sementara pengamat sosial di Kotim, Tedy Kustandi mengatakan bahwa perjalanan dinas, semisal bimtek ataupun kunker banyak yang tidak memberikan hasil positif bagi kemajuan daerah. Karennya tak salah jika, publik menuding perjalanan dinas tersebut hanyalah topeng untuk menutupi agenda plesiran para wakil rakyat tersebut.
"Jujur saya tidak mengetahui hasil bimtek, kunker selama ini untuk daerah bahkan ekspos di media juga tidak ada. Jadi tak salah jika banyak pihak yang mempertanyakan hasilnya," kata Tedy. (ang/ton)
SAMPIT - Memasuki masa akhir jabatannya, anggota DPRD Kotim masih sempat mengagendakan "plesiran"Â berbalut bimbingan teknis (bimtek)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kronologi Pelajar SMK Hanyut di Air Terjun Lahat
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi