Di Angola, Wabah Ini Jauh Lebih Mematikan dari Virus Corona
jpnn.com, LUANDA - Angola sejauh ini hanya memiliki 45 kasus virus corona dengan dua kematian. Namun, negara Afrika itu menghadapi wabah penyakit lain yang tak kalah mematikan.
Kementerian Kesehatan Angola melaporkan bahwa sedikitnya 2.548 orang di negara itu meninggal akibat malaria pada kuartal pertama 2020. Terjadi peningkatan 467 kematian dibanding periode yang sama pada 2019.
Sejak Januari hingga Maret tahun ini lebih dari 2 juta kasus malaria terdiagnosa di Angola, 190.000 lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu.
Uji cepat telah didistribusikan guna menekan penyebaran penyakit tersebut. Pemerintah juga meminta masyarakat agar menggunakan kelambu dan lakukan penyemprotan antinyamuk.
Seperti pemerintahan negara lain, otoritas di Angola juga memberlakukan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun sebagian warganya tidak mematuhi aturan karena mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga dengan aktivitas kerja di luar rumah. (ant/dil/jpnn)
Angola sejauh ini hanya memiliki 45 kasus virus corona dengan dua kematian. Namun, negara Afrika itu menghadapi wabah penyakit lain yang tak kalah mematikan.
Redaktur & Reporter : Adil
- Cegah DBD, Ribuan Keluarga Ikut Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
- Kasus DBD Meningkat, Upaya Preventif Jadi Alternatif
- Tren Penyebaran Kasus DBD di Solo Menurun
- Kasus DBD Tembus 88 Ribu, Lestari Moerdijat: Efektivitas Pencegahan Harus Ditingkatkan
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia
- Kasus DBD Kembali Menelan Korban Jiwa di Mukomuko Sumsel