Di AS Saja Tiga Ribu Anak Kena Luka Tembak
Minggu, 19 Mei 2013 – 08:18 WIB
Untuk memasarkan senjata pada anak-anak, mau tidak mau, kalangan industri harus bersinggungan dengan budaya masyarakat. Sedikit demi sedikit, para produsen senjata memasukkan doktrin bahwa senjata bukanlah benda yang berbahaya.
Salah satu caranya adalah dengan merangkul National Rifle Association (NRA), organisasi nasional yang membawahi beberapa kelompok pengguna senjata di AS.
Yayasan Olahraga Tembak Nasional (NSSF) di bawah naungan NRA bahkan menerbitkan aturan baru soal senjata dan anak-anak. Pada 2008, mereka meluncurkan TaskForce 20/20 yang bertugas meningkatkan pengguna senjata sebanyak 20 persen dalam waktu lima tahun. TaskForce 20/20 pun lantas merekrut remaja dan anak-anak sebanyak mungkin.
Selain melibatkan NRA untuk mengampanyekan senjata bagi anak-anak, produsen senjata mengandalkan iklan dan media. Mereka membombardir masyarakat dengan berbagai iklan senjata untuk anak-anak. Produsen pun sengaja menciptakan senjata yang bernuansa anak-anak. Seperti Crickett dan Rascal. Tidak hanya berukuran kecil, senjata anak-anak juga memiliki desain warna-warni.
DI tengah perdebatan soal Undang-Undang Kepemilikan Senjata di Amerika Serikat (AS), serangkaian insiden penembakan terjadi. Sedikitnya ada lima
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan