Di Australia Aturan Dokter Bedah Plastik Diperketat
Di Australia tampaknya segera akan diputuskan bahwa dokter yang tidak memiliki keahlian melakukan pembedahan tidak boleh menggunakan nama 'ahli bedah komestik.".
Langkah ini diambil oleh menteri kesehatan federal dan negara bagian setelah adanya beberapa kasus fatal yang dilakukan ahli bedah komestik selama beberapa saat terakhir di Australia.
Menurut laporan yang didapat ABC, Dewan Medis Australia akan mempertimbangkan pembatasan penggunaan nama "ahli bedah kosmetik' termasuk mengijinkan menteri kesehatan di negara bagian melarang penggunaannya oleh dokter, bila Dewan merekomendasikannya.
Saat ini, di Australia seorang dokter bila menyebut mereka 'ahli bedah komestik bahkan bila mereka tidak pernah menjalani latihan pembedahan sama sekali.
Dalam usulan baru ini, hanya dokter yang pernah menjalani pelatihan bedah plastik yang boleh menyebut diri 'ahli bedah kosmetik.'
Presiden Asosiasi Ahli Bedah Plastik Australia Mark Magnusson mengatakan istilah 'ahli bedah kosmetik' tidaklah berarti apapun, karena bukan merupakan satu keahlian khusus.
"Tidak ada kualifikasi tertentu bagi siapa yang boleh menggunakannya, sehingga ini menjadi sebutan bagi siapa yan saja yang lulus kedokteran yang ingin berkecimpung di bidang operasi plastik."
"Anggota kami adalah mereka yang merupakan ahli bedah khusus, dan kami sudah melihat ratusan orang yang menjalani operasi yang dilakukan 'ahli bedah kosmetik' ini dengan pandangan bahwa mereka berada di tangan yang aman, namun kemudian hasil operasinya tidaklah memuaskan."
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat