Di Australia, Mantan Ketua DPR RI Bantah Tak Penuhi Panggilan KPK
Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ade Komarudin, membantah tuduhan yang menyebutkan dirinya tidak penuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang sejatinya dilakukan pada hari Senin (3/07/2017).
Ade Komarudin, yang akrab dipanggil Akom dan istrinya, Netty Marliza, telah diminta untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk kasus korupsi e-KTP yang melibatkan Andi Agustinus, alias Andi Narogong.
Seperti yang diberitakan oleh Australia Plus sebelumnya, Akom sedang berada di Melbourne, untuk merayakan Idul Fitri bersama anaknya yang sedang sekolah di Melbourne dan tidak pulang ke Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Melbourne, ia telah diminta menjadi pembicara oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) dari Monash University di acara 'Bincang-bincang Masa Depan Indonesia', yang digelar Jumat sore (7/07/2017).
"Saya ke Melbourne karena untuk merayakan lebaran bersama anak saya yang tidak pulang ke Melbourne. Jadi, saya kesini bukan untuk mudik, tapi merayakan Lebaran," ujar Ade sebelum memulai pemaparannya.
Sementara pihak panitia penyelenggara mengaku sampai "menodong" Akom untuk menjadi pembicara menemani Ishadi Soetopo, Komisaris PT Trans Media.
"Kami mengundang Ade Komarudin dan Dian Fatwa dari ABC sebagai pembicara agar lebih banyak pelaku industri yang juga berbagi ilmunya," seperti yang dikatakan Benazir Komarudin, puteri kedua Ade.
Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ade Komarudin, membantah tuduhan yang menyebutkan dirinya tidak penuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang sejatinya dilakukan pada hari Senin (3
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'