Di Bali, Luhut Terus Bayangi Jokowi, dari Ikut Berpidato sampai Bagi-bagi Uang di Pasar

jpnn.com, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki agenda yang padat selama berkunjung di Bali, Jumat (25/3).
Selama kunjungan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terus membayangi ke mana Presiden Jokowi melangkah.
Tercatat, sampai sore ini, Presiden Jokowi menghadiri empat agenda, yakni pengarahan kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia. Di sini, setelah Jokowi memberikan arahan, Luhut diberikan waktu untuk menyampaikan pidatonya.
Kedua, Jokowi meluncurkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging pertama di Indonesia, yang terletak di Central Parkir ITDC, Nusa Dua.
Ketiga, eks gubernur DKI Jakarta itu meninjau Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, yang ada di Kabupaten Badung.
GWK Cultural Park merupakan salah satu tempat yang akan digunakan untuk acara jamuan makan malam para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung tanggal 15-16 November mendatang.
Seusai meninjau Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Presiden Jokowi memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada pedagang kaki lima dan warung di Pasar Alas Kusuma, Kabupaten Badung.
Luhut terlihat selalu berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia itu. (tan/jpnn)
Luhut Binsar Pandjaitan tampak selalu mendampingi Presiden Jokowi di berbagai kegiatan di Bali. Luhut bahkan berpidato sebelum Jokowi di hadapan pejabat negara.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak
- Utus Jokowi ke Pemakaman Paus, Prabowo Titipkan Pesan Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Berita Bikin Panik Honorer, Ribuan CPNS 2024 Jadi Mengundurkan Diri, Waduh
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat