Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (1)
Coba Buktikan Kompetisi Terbesar Tak Harus di Jakarta
Jumat, 23 Januari 2009 – 01:47 WIB
***
Mengapa Jayapura? Setiap kali ditanya begitu –dan saya bersama teman-teman di DBL Indonesia sering ditanya begitu–, saya akan langsung menjawabnya lagi dengan pertanyaan: Mengapa tidak? Tahun lalu, kami sudah mendapatkan pertanyaan yang sama saat membuka Honda DBL 2008 di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Hanya, waktu itu kami memilih Pulau Lombok dengan alasan khusus. Peserta tidak akan terlalu banyak, namun infrastruktur (stadion) memadai. Sebab, Mataram bagi kami adalah tempat training camp untuk panitia. Semua kumpul dulu di sana, belajar segala masalah, baru kemudian terbagi dan menyebar ke kota-kota lain.
Keinginan ke Jayapura ini sebenarnya sudah tercetus sebelum movement ini dimulai tahun lalu. Lalu makin getol dibicarakan saat menyelenggarakan kompetisi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Februari tahun lalu. Kami makin sadar betapa besarnya tantangan menyelenggarakan kompetisi berstandar tinggi di kota-kota ”non-tradisional” basket. Dan, kami sudah berkali-kali bilang bahwa DBL tidak mengenal batasan wilayah. Kalau tidak ada batasan, kenapa tidak ambil yang ujung? Dalam hal ini, ujung sebelah timur: Jayapura. Apalagi, belakangan nama Papua begitu heboh dalam hal basket. Banyak atlet hebat datang dari sana.
Di Banjarmasin itu pula kami bertemu seorang anak muda asal Papua, Andi Suebu. Dia juga gila basket, dan setiap hari datang menonton Honda DBL 2008 di Banjarmasin (dia bekerja di sebuah bank di sana). ”Kamu harus menyelenggarakan ini di Papua,” katanya kepada saya dan rekan-rekan DBL.
Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2009, baru saja dimulai. Pilihan Jayapura sebagai kota pembuka
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408