Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (1)
Coba Buktikan Kompetisi Terbesar Tak Harus di Jakarta
Jumat, 23 Januari 2009 – 01:47 WIB
Beberapa bulan kemudian, di kediaman Duta Besar Australia Bill Farmer di Jakarta, saya bertemu tim PON putri Papua yang akan berangkat untuk latihan di Melbourne. Saya dan beberapa teman DBL sendiri datang di sana juga untuk basket, karena akan mengirimkan tim All-Star DBL untuk belajar dan bertanding di Perth, Australia (terwujud Oktober 2008 lalu).
Di sana saya bertemu Ketua Perbasi Papua, Jhon Ibo, dan sekretaris umumnya, Jan R. Aragay. Saya sampaikan saja keinginan menyelenggarakan di Papua. Pak Jhon tidak bicara banyak. Tapi, dari tatapan matanya saya menangkap ada kebahagiaan. Perasaan ini pun makin mantap. Meski mungkin waktu itu Pak Jhon punya rasa tak percaya (jangan-jangan saya dianggap asal bicara dan obral janji saja, he he he).
***
Tentu saja, bicara dan pelaksanaan tidaklah sama. Sebelum berlanjut ke kendala, sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua partner. Khususnya Astra Honda Motor, yang percaya sepenuhnya terhadap misi basket kami yang unik. Juga kepada Relaxa, BNI, League, PT Sinar Sosro, dan Proteam.
Terus terang, saya sering sakit hati kalau bicara dengan calon partner di Jakarta. Tidak banyak yang bisa melihat sebuah rancangan kompetisi secara menyeluruh. Bukan hanya sisi komersialnya, tapi juga misi dan idealismenya. Beberapa selalu bilang, percuma kalau menyelenggarakan di banyak kota, tapi Jakarta tidak dikunjungi. Misalnya kalau menggunakan dasar survei rating televisi. Sebanyak 50 persen lebih dihitung di Jakarta. Surabaya hanya dihitung sekitar 20 persen. Lalu beberapa kota lain.
Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2009, baru saja dimulai. Pilihan Jayapura sebagai kota pembuka
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408