Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (2)
Main dengan Satu Mata, Elias akan Bertemu Pemain NBA
Sabtu, 24 Januari 2009 – 07:12 WIB
Saya tidak akan menjelaskan secara detail seperti apa. Yang pasti, kami harus menambahkan satu aturan lagi dalam fan code of conduct (aturan penonton yang selama ini kami terapkan). Bila biasanya dilarang membawa rokok, botol minuman, dan makanan, sekarang ditambah larangan membawa masuk buah pinang.
Juga, sempat tercetus ide untuk kerja bakti beberapa hari sebelum kompetisi dimulai 16 Januari lalu. Dasar nasib baik, kerja bakti tak perlu dilakukan. Ketika Puji kembali ke Jayapura untuk persiapan penyelenggaraan awal Januari lalu, dia bilang, ’’Kita dapat berkah Natal.’’ Karena GOR Cenderawasih dipakai Natalan, gedung itu pun dicat total. Dan karena Honda DBL 2009 adalah even besar pertama di awal tahun, kami kelimpahan kebersihannya…
***
Gara-gara dipakai acara partai di luar kesepakatan pemakaian gedung (dengan karaoke-karaokean segala), panitia hanya punya waktu 18 jam untuk menyiapkan GOR Cenderawasih untuk pembukaan Honda DBL 2009. Pada akhirnya, semua siap pukul 12.00 WIT hari Jumat, 16 Januari lalu. Hanya dua jam sebelum pembukaan kompetisi. Tidak seideal yang diharapkan, karena penataan branding dan peralatan semua serba cepat-cepat, tapi sudah terlihat bakal ada even berstandar tinggi.
Bikin kompetisi basket di Papua memberi banyak inspirasi. Baik dari para pemain mudanya maupun dari kampung-kampung basket yang tersebar di sekitar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408