Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (2)

Main dengan Satu Mata, Elias akan Bertemu Pemain NBA

Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (2)
Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (2)
Jhon Ibo, ketua Perbasi Papua, bilang kepada saya bahwa even kami telah menggairahkan basket di provinsi paling timur tersebut. Terus terang, justru kami yang merasa terinspirasi oleh gairah basket di Papua. Dan itu memberi beban kepada penyelenggaraan Honda DBL 2009 di 15 kota lain di Indonesia.

Bayangkan, mulai penyisihan hingga final kemarin, jumlah penonton per hari minimal di angka 2.000. Itu pun terjadi Minggu lalu (18/1), karena pada hari tersebut biasanya orang di Jayapura enggan melakukan kegiatan, fokus beribadah.

Puncaknya terjadi saat Fantastic Four (semifinal) Rabu lalu (21/1). Sekitar 5.000 orang datang ke GOR Cenderawasih, sehingga panitia sempat harus mengosongkan gedung dua kali di sela-sela pertandingan supaya penonton bisa duduk bergantian.

Kata teman-teman Cenderawasih Pos dan Perbasi Papua, ini kali pertama di Jayapura penonton diminta untuk rolling. Kata mereka, ini adalah even olahraga terbesar yang pernah ada di Papua. Dari segi penonton, hanya pertandingan sepak bola Persipura yang lebih banyak. Padahal, harga tiket termasuk tertinggi. Bahkan, harga tiket final kemarin (Jumat, 23/1) lebih mahal dari pertandingan profesional di Jawa.

Dari semua kota yang pernah dikunjungi DBL, penonton per pertandingan di Jayapura ini mampu menyaingi jumlah penonton di kota tempat DBL Indonesia berpusat, Surabaya. Jauh lebih tinggi dari kota-kota yang lain.

Bikin kompetisi basket di Papua memberi banyak inspirasi. Baik dari para pemain mudanya maupun dari kampung-kampung basket yang tersebar di sekitar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News