Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (2)

Main dengan Satu Mata, Elias akan Bertemu Pemain NBA

Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (2)
Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (2)

Dari semua tim itu, Honda DBL 2009 akan memilih lima pemain putra, lima pemain putri, dan dua pelatih untuk terbang ke Surabaya, Agustus mendatang. Mereka akan mengikuti Indonesia Development Camp 2009, yang diselenggarakan DBL bersama liga paling bergengsi di dunia, NBA. Para pemain tersebut akan bertemu dan berlatih bersama pemain serta dua asisten pelatih NBA.

Dari para pemain terpilih itu, yang bakal memberi banyak inspirasi adalah Elias Henche Thesia, bintang SMAN 1 Jayapura. Ketika masih berusia empat tahun, dia dan kakaknya bercanda pakai pisau. Tragis, pisau itu melukai mata kanan Elias. Sejak saat itu, dia hanya bisa melihat pakai mata kanan.

Kendala penglihatan tidak menghalangi niat Elias untuk berprestasi di lapangan. Dialah salah satu mesin poin utama SMAN 1 Jayapura. Larinya sangat cepat, gerakannya cukup akrobatik. Bola masuknya sering tipe-tipe tembakan ’’ajaib’’ (terhalang lawan atau saat posisi sulit). Untuk mengompensasi penglihatan, saat free throw (tembakan bebas), Elias harus menoleh ke kanan supaya mata kirinya bisa melihat ring dengan jelas.

Anak 17 tahun yang sudah kehilangan ayah itu juga motor pertahanan dahsyat. Saat semifinal melawan SMA Teruna Bakti Jayapura, dia tak pernah menyerah mengejar bola, mencoba mencuri dari tangan lawan. Sayang, upaya itu terhenti di semifinal, SMAN 1 kalah tiga angka, 41-44. Andai SMAN 1 lolos ke final, saya dan teman-teman sudah berbicara, Elias-lah peraih Most Valuable Player (MVP) di Honda DBL 2009 seri Papua.

Bikin kompetisi basket di Papua memberi banyak inspirasi. Baik dari para pemain mudanya maupun dari kampung-kampung basket yang tersebar di sekitar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News