Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)

Di Kampung Basket, Babi Lewat Paksa Time Out

Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)
Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)
Sebelum datangnya DetEksi Basketball League (DBL), tanda-tanda heboh basket sudah ada di Papua. Kampung-kampung basket bertebaran di sekeliling Danau Sentani yang indah itu. Berikut catatan AZRUL ANANDA, wakil direktur Jawa Pos dan commissioner DBL.

KOMPETISI basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DetEksi Basketball League 2009 (DBL), diselenggarakan di 16 kota di 15 provinsi di Indonesia. Seri pertama di Papua, yang berakhir Jumat lalu (23/1) di Jayapura, tampaknya bakal menjadi salah satu yang terheboh.

Hingga penutupan, total berlangsung enam hari pertandingan. Sehari maksimal empat pertandingan. Hanya dalam waktu pendek itu, lebih dari 17 ribu penonton mengunjungi GOR Cenderawasih. Karena kapasitas gedung tak sampai 2.000 orang, pada saat semifinal dan final mereka harus rolling alias bergantian menonton.

Padahal, harga tiket tergolong tinggi. Harga tiket final bahkan lebih mahal daripada pertandingan profesional yang sedang berlangsung di Jakarta.

Sebelum datangnya DetEksi Basketball League (DBL), tanda-tanda heboh basket sudah ada di Papua. Kampung-kampung basket bertebaran di sekeliling Danau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News