Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)
Di Kampung Basket, Babi Lewat Paksa Time Out
Minggu, 25 Januari 2009 – 07:59 WIB
Usai final itu, Ketua Perbasi Papua Jhon Ibo berbicara kepada saya, berterima kasih telah menyelenggarakan Honda DBL 2009 di provinsinya. "Ini kebangkitan basket Papua," ucapnya.
Terus terang, saya agak malu juga mendengar itu. Sebab, justru kamilah yang seharusnya berterima kasih kepada seluruh warga Papua. Sebab, mereka membantu kami membuktikan bahwa konsep student athlete dan penyelenggaraan standar tinggi bisa dilakukan di mana saja. Yang penting ada kemauan dan dukungan dari semua yang berkaitan.
Apalagi, sebelum Honda DBL 2009 datang, basket sepertinya memang sudah dahsyat di Papua. Minat masyarakatnya bahkan bisa dibilang menyetarai minat terhadap sepak bola.
Kamis lalu (22/1), saat libur pertandingan sebelum final, saya, Lucky Ireeuw (redaktur pelaksana Cenderawasih Pos dan ketua panitia Honda DBL 2009 di Papua), plus beberapa personel DBL Indonesia melihat betapa kuatnya grass root basket di Papua.
Sebelum datangnya DetEksi Basketball League (DBL), tanda-tanda heboh basket sudah ada di Papua. Kampung-kampung basket bertebaran di sekeliling Danau
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara