Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)
Di Kampung Basket, Babi Lewat Paksa Time Out
Minggu, 25 Januari 2009 – 07:59 WIB
Dengan bangga Fredrik bilang bahwa kedua tim itu baru saja meraih sukses di sebuah kejuaraan antarkampung terbuka di Pulau Putali, yang juga terletak di Danau Sentani. "Kami mengirimkan tim usia di bawah 20 tahun. Semua biaya transportasi dan pendaftaran didanai dari kampung ini. Tim putra dan putri kami sama-sama masuk final," ucapnya.
***
Kampung di Pulau Putali itu merupakan kampung basket kedua yang kami kunjungi. Penduduknya juga sekitar 1.000 orang. Di sana lapangan basketnya juga terletak tepat di sisi danau. Tapi, fasilitasnya lebih "komplet." Tak heran, lapangan inilah yang dipakai untuk turnamen terbuka antarkampung, yang diikuti puluhan tim pada Maret 2008 lalu.
Tentu saja, yang dimaksud "komplet" itu masih tergolong sederhana. Di satu sisi lapangan, ada "tribun" yang terbuat dari beton. Di sanalah penonton menikmati pertandingan.
Sebelum datangnya DetEksi Basketball League (DBL), tanda-tanda heboh basket sudah ada di Papua. Kampung-kampung basket bertebaran di sekeliling Danau
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024