Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)

Di Kampung Basket, Babi Lewat Paksa Time Out

Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)
Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)
Dengan kondisi seperti itu, kalau pemain basketnya rewel, yang dipakai mungkin hanyalah satu sisi ring (yang tidak amblas). Tapi dasar gila basket, lapangan yang amblas sebelah bukanlah kendala untuk bermain dan berlatih. "Semua bagian lapangan tetap kami pakai," ungkap Videl Suebu, 24, seorang pengurus basket di Ifale.

Melihat kondisi lapangan yang mulai rusak itu, Jhon Ibo punya kesimpulan. "Biasanya kami hanya mendatangkan material ke kampung-kampung basket ini. Lalu warga membangun lapangan sendiri. Campuran semen mereka mungkin tidak pas. Mungkin lain kali, biar tukang saja yang membangun lapangan-lapangan ini," tuturnya.

***

Berjalan sedikit dari Ifale, tibalah kami di Kampung Hobong, kampung asal Jhon Ibo. Dia mengaku di Hobong-lah lapangan basket pertama dia bangun di sekitar Sentani.

Sebelum datangnya DetEksi Basketball League (DBL), tanda-tanda heboh basket sudah ada di Papua. Kampung-kampung basket bertebaran di sekeliling Danau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News