Di Balik DetEksi Basketball League dan Kehebohan Basket di Papua (3-Habis)
Di Kampung Basket, Babi Lewat Paksa Time Out
Minggu, 25 Januari 2009 – 07:59 WIB
Ketika di Hobong itu, senja sudah tiba. Tepat sebelum matahari terbenam, kami kembali ke "daratan" untuk kembali ke Jayapura.
Keesokan harinya, final Honda DBL 2009 diselenggarakan di Jayapura. Tim putri SMA Teruna Bakti Jayapura dan tim putra SMAN 1 Merauke tampil sebagai juara. Disaksikan sekitar 3.000 orang yang bergantian memenuhi gedung pertandingan.
Di Jayapura pula, pemecahan rekor terjadi. Yohana Magdalena "Super" Momot, bintang SMA Teruna Bakti, mencetak 71 poin dalam laga final melawan SMAN 1 Jayapura. Itu perolehan individual tertinggi sejak DBL kali pertama diselenggarakan di Surabaya pada 2004 lalu.
Dalam perjalanan pulang ke Surabaya Sabtu kemarin (24/1), setelah sepuluh hari di Jayapura dan "belajar" basket di Papua, saya merasa lega dan bangga. Pilihan kami untuk membuka Honda DBL 2009 di Jayapura tidaklah salah. Semua berlangsung melebihi ekspektasi.
Sebelum datangnya DetEksi Basketball League (DBL), tanda-tanda heboh basket sudah ada di Papua. Kampung-kampung basket bertebaran di sekeliling Danau
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024