Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali
Vila-vila yang 'Insta-grammable', resor mewah, dan proyek pariwisata besar yang melayani generasi baru kedatangan orang asing.
Pantai ini dinobatkan sebagai "pantai terindah di dunia", tetapi sebagian besar dari ribuan wisatawan yang datang setiap hari tidak pernah menginjakkan kaki di sana.
Sebagian besar pengunjung sudah puas hanya dengan mengambil swafoto pemandangan puncak tebing yang menjulang tinggi dikelilingi air biru murni di bawahnya untuk konten Instagram.
Kebanyakan orang memilih untuk tidak menempuh perjalanan 30 menit menyusuri jalan setapak yang tidak stabil ke bawah.
Perjalanan pulangnya bahkan lebih sulit.
Namun, dengan bantuan perusahaan Tiongkok, pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas Pantai Kelingking kini tengah membangun lift kaca dan anjungan pandang sepanjang 182 meter.
Lift dan anjungan pandang ini akan menjadi fasilitas permanen untuk menarik lebih banyak pengunjung ke sana dan menambah pendapatan pariwisata untuk Pulau Nusa Penida.
"Anda bisa memberi saya 100 juta dolar dan saya tetap tidak akan pernah naik lift itu," ujar Niluh Djelantik, senator yang baru terpilih dan aktivis media sosial terkemuka di Bali.
Gelombang konstruksi baru tengah melanda Bali, membabat sawah dan lahan tepi pantai untuk dijadikan vila, resor, dan proyek pariwisata besar yang
- Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam