Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali

"Pantai Kelingking sudah cantik apa adanya, dan bagi sebagian orang, untuk menikmatinya mereka harus berusaha keras untuk mendaki ke bawah untuk melihat keindahan di sana," katanya.
"Anda harus bekerja keras untuk sampai ke bawah. Tidak bisa begitu saja membangun lift di sana."
Niluh tidak sendiri. Warga di Nusa Penida percaya bahwa lift kaca tersebut akan merusak pemandangan.
Namun, yang lain melihat potensinya.
"Pembangunan ini akan memberikan lebih banyak pendapatan bagi pemerintah daerah kami, lebih banyak kesempatan kerja bagi kami dan lebih banyak infrastruktur bisa dibangun di sini," kata I Putu Gunasta, pedagang yang menjalankan toko kecil hanya beberapa meter dari pekerja konstruksi.
Jumlah wisatawan Bali tahun ini mendekati tingkat sebelum COVID.
Foreign Correspondent: Mitch Woolnough
Perdebatan mengenai lift ini memicu percakapan yang lebih luas di Bali: membangun atau tidak membangun.
Gelombang konstruksi baru tengah melanda Bali, membabat sawah dan lahan tepi pantai untuk dijadikan vila, resor, dan proyek pariwisata besar yang
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif
- Rayakan Liburan Paskah yang Mewah di The Ritz-Carlton Bali
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia