Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali
Sergey mengatakan sulit bagi orang lain untuk memahami visi tersebut ketika ia pertama kali mulai mengerjakannya selama awal pandemi COVID.
"Penduduk setempat mengira saya gila dan masih menganggap saya gila karena ini adalah proyek yang sangat rumit," katanya.
"Bali adalah tempat tinggal terbaik di dunia, saya memilihnya dari 23 destinasi, jadi saya ingin mencoba dan membangun sesuatu yang istimewa di sini, kota untuk komunitas kreatif."
Baru-baru ini Nuanu menghadirkan duo folk Australia Angus dan Julia Stone sebagai bintang utama dalam festival tiga hari yang menggabungkan sesi kebugaran, set DJ, dan instalasi seni.
Sergey mengatakan ia dan mitranya berencana untuk membangun hanya di 30 persen lahan, meskipun peraturan mengizinkan mereka untuk membangun hingga 60 persen dari lahan tersebut.
Sergey Solonin mengambil inspirasi dari festival Burning Man untuk Nuanu.
Foreign Correspondent: Mitchell Woolnough
"Dalam hal ini, ini tidak seperti proyek pembangunan biasa," katanya, seraya mengatakan ia ingin menambah jumlah anak-anak Bali yang bersekolah di sekolah yang baru dibuka di lokasi tersebut.
Gelombang konstruksi baru tengah melanda Bali, membabat sawah dan lahan tepi pantai untuk dijadikan vila, resor, dan proyek pariwisata besar yang
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Arus Kuat
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Agustiar Sabran Telah Berbuat Banyak untuk Memakmurkan Kalteng
- Prostitusi Berkedok Spa Ini Terbongkar, Kombes Jansen: Terapisnya
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa