Di Balik Jonan yang Meringkuk dan Danang yang Meringis
Lebaran kali ini KAI juga jadi bintang di sektor angkutan barang. Di saat semua truk dilarang beroperasi selama liburan lebaran, PT KAI tetap bisa mengangkut barang jarak jauh. Ke depan, dengan selesainya rel ganda Surabaya-Jakarta angkutan barang via KAI kian vital.
KAI juga sudah memesan ratusan lori angkutan barang ini ke PT INKA Madiun. Beribu terima kasih pada KAI. Saya memang mengangkat orang KAI untuk menjadi direksi di PT INKA. Dengan demikian INKA tahu jalan pikiran KAI dan KAI juga tahu kebutuhan INKA. Setidaknya dengan cara itu dua perusahaan ini berhenti perang dingin.
KAI sudah terbukti sukses membangun jaringan kereta barang di Sumatera. Waktu saya naik KA dari Palembang ke Baturaja dua bulan lalu, saya saksikan betapa hebatnya angkutan barang KAI di sana. Saya lihat dengan kagum KA barang yang baru berumur enam bulan itu melintas dengan gagahnya. Melaju dengan mulusnya. Mengular panjangnya.
Saat saya berdiri di stasiun, terlihat rangkaian KA barang yang lagi melintas itu seperti tidak ada akhirnya. Ternyata panjang rangkaian kereta itu mencapai 1,2 km! Kalau kereta penumpang hanya membawa sembilan gerbong, KA barang ini membawa 70 gerbong!
Di sepanjang jalur itu saya juga meresmikan 11 stasiun KA yang baru. Benar-benar baru. Tidak ada stasiun di situ sebelumnya. Stasiun-stasiun ini letaknya di tengah hutan. Tidak ada jalan menuju stasiun baru itu. Ini stasiun untuk persilangan kereta barang. Bukan stasiun untuk penumpang.
Di lain pihak ASDP di Merak juga benar-benar merasakan manfaat pembelian empat kapal feri “vacuum cleaner" dari Inggris dan Korsel itu. Dengan empat kapal besar ini (inilah kapal feri terbesar di Indonesia) ribuan kendaraan disedot dengan rakusnya. Waktu direksi ASDP membeli kapal-kapal itu bukan main ributnya. Direksi jadi bulan-bulanan.
Tapi saya berikan dukungan penuh untuk "terus maju". Termasuk minta artis Syahrini dan kelompok musik kebanggaan kita Slank meresmikan kapal ini dalam sebuah show di dalam kapal mewah itu dalam pelayaran uji coba di Selat Sunda.
Seperti juga KAI yang terus membangun stasiun-stasiun baru, ASDP pun harus segera membangun terminal pelabuhan feri yang tidak kalah megah dari bandara baru.