Di Balik Kasus Calon Pekerja Online Asal Indonesia di Kamboja
Christian Edy akhirnya bisa bernafas lega setelah ia berhasil mencegah anak bungsunya, Heru, berangkat ke Kamboja pekan lalu.
Heru sedianya berangkat dari Jakarta ke Phnom Penh lewat Denpasar dan Kuala Lumpur.
Tapi dari Denpasar, ia berbalik arah pulang.
"Pulanglah kalau memang kamu mau dengerin nasihat Papa dan saudara-saudara kamu."
"Apa kamu mau disekap dan hidup sengsara di sana?"
Itu pesan Edy yang akhirnya membuat sang anak berubah pikiran.
Padahal, Heru sebelumnya sudah yakin bisa bekerja di Poipet, Kamboja, setelah mendapat tawaran dari perusahaan 'gaming' online hanya dengan berbekal ijazah SMP-nya.
"Syaratnya gampang, yang penting punya paspor dan bisa mengetik cepat," kata Heru yang mengaku ditawari gaji minimal Rp6 juta per bulan sebelum bonus, fasilitas tempat tinggal, dan makan 4 kali sehari.
Iming-iming gaji besar dengan syarat yang mudah menarik para pekerja asal Indonesia ke Kamboja
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Anggota DPD RI Ning Lia Berharap Kemnaker Beri Atensi Khusus Kepada Pekerja Migran Indonesia di Jatim