Di Balik Kasus Calon Pekerja Online Asal Indonesia di Kamboja

Ia menambahkan, untuk rute penerbangan tertentu, petugas imigrasi di bandara harus lebih jeli dan teliti dalam menanyakan calon penumpang dengan profil seperti yang diberitakan.
Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mengetahui jika modus penipuan ini memanfaatkan platform mereka.
Meta mengatakan telah berbagi data dengan penegak hukum.
"Di Meta, kami telah lama melarang konten ini dan menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk menjauhkannya dari platform kami sambil juga memberdayakan orang melalui kampanye," ujarjuru bicara Meta.
"Kami sependapat dengan puluhan LSM bahwa solusi paling efektif adalah tindakan agresif oleh otoritas lokal [Kamboja] untuk menemukan dan menuntut para pelaku kejahatan keji ini."
Sementara itu, Fachri meminta para pencari kerja "supaya tidak ceroboh" seperti dirinya.
"Dulu saya terlalu mudah memercayai orang… tidak mendalami perusahaan tempat saya akan bekerja, dan langsung puas dapat jawaban tanpa penjelasan kerjanya nanti di sana seperti apa."
"Jangan mudah percaya kisah sukses, apalagi kalau ceritanya kayaknya semuanya bagus dan gampang, bayarannya mahal ... itu hampir enggak mungkin."
Iming-iming gaji besar dengan syarat yang mudah menarik para pekerja asal Indonesia ke Kamboja
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan