Di Balik Keputusan Theresia
Ingin Selesaikan Tesis dan Urus Keluarga di Rumah
Sabtu, 02 Juni 2012 – 09:50 WIB

Theresia Pardede disertai ayahnya, Tombang Mulia Pardede, saat menggelar keterangan pers di DPR, Jumat (1/6). Foto: Arundono/JPNN
Kehidupan pribadi Tere semakin terganggu setelah ibunya, Lersiana Purba, meninggal karena kanker rahim pada 16 April lalu. Setelah dirawat selama 40 hari di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, Lersiana akhirnya mengembuskan napas terakhir. Sebelum meninggal, Lersiana mengalami kelumpuhan selama 23 tahun.
Tere mengakui, berbagai masalah di dalam keluarga menjadi faktor dirinya untuk memutuskan mundur dari aktivitas anggota dewan. Sejak awal 2012, dia jarang menjalani kewajiban sebagai anggota DPR. "Saya sudah tidak bisa mengikuti rapat-rapat di DPR," ungkapnya.
Bagi Tere, menjadi anggota dewan membutuhkan totalitas. Namun, karena totalitas itu tidak lagi didapat, dia memilih mengundurkan diri saja. Selama enam bulan terakhir, Tere mengaku melakukan apa yang dia sebut spiritual journey untuk mengambil keputusan penting tersebut. "Ini keputusan berat dan penting bagi hidup saya," ujarnya. "Saya tidak ingin menjadi anggota dewan yang hanya titip absen," sindirnya.
Pernyataan Tere tersebut terkesan mengingatkan kebiasaan buruk sejumlah anggota dewan yang hadir hanya menitipkan presensi melalui staf pribadinya.
KARIR politik Theresia Pardede atau yang akrab disapa Tere resmi berakhir. Secara legawa, anggota dewan yang berlatar belakang penyanyi itu memilih
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu