Di Balik Kesuksesan Tim Nasional Maroko, Ada Pemain dari Berbagai Latar Belakang
Hal yang sama juga terjadi di Inggris ketika timnas Inggris kalah dalam adu penalti di Kejuaraan Eropa tahun 2021.
Tiga pemain berkulit hitam, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka gagal menyarangkan bola, kemudian mendapatkan kritikan bernada rasis.
Mencari bakat dari kalangan diaspora Maroko
Sejumlah tim sepak bola di benua Afrika sudah berusaha mencari pemain diaspora di Eropa dan negar lain, namun sejauh ini tampaknya Maroko yang paling berhasil.
Maroko sudah membentuk sistem pelacakan bakat di kalangan komunitas diaspora yang banyak bermukim di Eropa tengah dan selatan.
"Artinya, ketika seorang pemain sudah mencapai taraf senior, mereka sudah mengetahui keberadaan pemain tersebut," kata Salim Masoud Said pengamat sepak bola Afrika kepada ABC.
Pendekatan Maroko berbeda dengan misalnya Ghana yang berusaha menarik pemain seperti Cody Gakpo dari Belanda, Eddie Nketiah serta Callum Hudson-Odoi, keduanya dari Inggris, hanya beberapa bulan menjelang Piala Dunia untuk memperkuat Ghana.
Menurut Salim ketika federasi sepak bola Maroko mengetahui ada pemain yang bagus, mereka akan diundang ke pusat pelatihan.
"Saya dengar Hakimi diundang untuk berlatih di pelatihan timnas sekitar 10 tahun lalu," katanya.
Berkat penampilan apik di Qatar, Maroko jadi negara Afrika pertama yang berhasil mencapai babak semi final Piala Dunia
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air