Di Balik Sukses Konser NOAH di Lima Negara Dalam Sehari
Sabtu, 22 September 2012 – 08:05 WIB
"Kami jelaskan kondisinya. Ada A dan B. A adalah kondisi ideal dan B adalah worst case-nya. Setelah izin itu keluar, berarti yang terjadi adalah kondisi ideal. Berarti kami diberi jalan yang terbaik," imbuhnya.
Pada hari H konser, suasananya tak kalah menegangkan. Sebab, semua pihak yang terlibat dalam konser tersebut harus bisa me-manage waktu dengan tepat. Waktu menjadi faktor utama. Time code. "Itu yang selalu dan selalu kami bahas. Pasalnya, kalau telat 5 menit saja, ke belakangnya pasti telat semua," tegasnya.
Apalagi, bila konser di Jakarta sampai telat, fatal akibatnya. Sebab, konser terakhir itu disiarkan secara langsung di stasiun televisi swasta. Untuk itu, mereka harus menyewa private jet berkapasitas sepuluh orang untuk mengangkut personel dan kru NOAH dari satu negara ke negara lain. Strategi yang mereka pakai adalah tiba di Australia lebih awal. Australia krusial karena masuk ke negara itu lebih ketat. Jadi, mereka berangkat ke Negeri Kanguru tersebut pada 14 September, dua hari sebelum hari H (16/9).
Keberangkatannya dibagi dua. Empat personel NOAH, yakni Uki, Lukman, Reza, dan David, berangkat lebih dahulu. Ariel dan Dino berangkat setelahnya. Pesawat jet belum digunakan dalam perjalanan itu.
GRUP band NOAH melakukan sesuatu yang besar dalam perjalanan baru karir mereka. Mereka sukses menggelar konser di lima negara dalam sehari semalam
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408