Di Balik Sukses Pentas Wayang Orang Banjaran Gatotkaca di Istana Negara
Persiapan Panggung Berhenti karena Ibu Negara Akan Lewat
Senin, 01 Agustus 2011 – 12:21 WIB

Di Balik Sukses Pentas Wayang Orang Banjaran Gatotkaca di Istana Negara
Meski begitu, lanjut dia, pertunjukan tersebut merupakan pergelaran wayang orang secara lengkap dan utuh yang pertama di Istana Negara. Yang menarik, dalam pertunjukan itu, dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ikut terlibat. Yakni, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik yang berperan sebagai Batara Guru dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Syarif Hasan yang memerankan tokoh Batara Penyarikan.
Persiapan dua menteri tersebut tergolong pendek untuk pertunjukan itu. "Karena kesibukan beliau, pelatihnya yang kami datangkan," kata Jaya. Improvisasi dua menteri itu juga layak diacungi jempol.
Tidak seperti Jero Wacik yang tetap berdialog dengan menggunakan bahasa Indonesia, Syarif Hasan "berani" tampil berbahasa Jawa. Tak pelak, dialog menteri kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, itu mengundang gelak tawa. Logatnya pun terdengar berbeda dengan pemain wayang "asli" yang lain. "Putra loro wae (Anak dua saja, Red)," kata Syarif menasihati Gatotkaca saat menikah.
"Engko wirausaha wae, ngomong aku, diwenehi KUR (Nanti wirausaha saja. Bilang ke saya, nanti dikasih KUR (kredit usaha rakyat, Red)," ucap Syarif yang menyisipkan salah satu program kementerian yang dipimpinnya dalam dialog. Lagi-lagi penonton tertawa.
Di tengah kesibukannya menjalankan tugas negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan diri nanggap wayang. Pertunjukan wayang orang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu