Di Bawah JK, Golkar Minim Inovasi
Rabu, 18 Februari 2009 – 18:52 WIB

Di Bawah JK, Golkar Minim Inovasi
JAKARTA – Kepemimpinan Jusuf Kalla di Golkar dinilai menjadikan partai berlambang pohon beringin itu miskin inovasi. Pengamat politik dari Univeristas Nasional yang juga direktur riset Akbar Tandjung Institute, Alfan Alfian menilai Gokar di bawah JK justru telah kehilangan gebyar politik.
“Coba bandingkan dengan kondisi 2004 ketika konvensi digelar, semua liputan media setahun penuh meliput hal itu. Sekarang minim sekali pemberitaan mengenai Golkar. Kalaupun ada, maka pemberitaan yang muncul adalah pemberitaan-pemberitaan negatif,” ujar Alfian usai menghadiri diskusi Dialog Kenegaraan di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu (18/2).
Baca Juga:
Disinggung tentang langkah yang akan ditempuh Golkar bahwa pada awal Maret nanti DPD I dan DPD II diminta mengirimkan tujuh nama capres ke DPP, Alfian menilai hal itu tidak akan efektif. Pasalnya, penentuan capres Golkar pada akhirnya akan ditentukan oleh elit partai. “Jadi kondisi sekarang ini membuat DPD hanya sebagai pelengkap saja. Tidak menentukan seperti 2004 lalu,” ulasnya.
Ditambahkannya, elit politik Golkar juga telah gagal menarik perhatian publik. Sayangnya, imbih Alfian, Golkar saat ini justru tidak tampil secara menarik. “Di era demokrasi langsung seperti ini, partai politik tidak akan bisa eksis tanpa adanya perhatian publik. Seharusnya Golkar bisa tampil semakin menarik, namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya,” ucapnya.
JAKARTA – Kepemimpinan Jusuf Kalla di Golkar dinilai menjadikan partai berlambang pohon beringin itu miskin inovasi. Pengamat politik dari
BERITA TERKAIT
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI
- Menindaklanjuti Pertemuan Bilateral, Menko Polkam BG Rapat Bahas Implementasi Batas Maritim
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS