Di BPN Masih Marak Amplop

Di BPN Masih Marak Amplop
Di BPN Masih Marak Amplop
Selain BPN, lanjut Jasin, pelayanan yang buruk juga terjadi di Keimigrasian dan Bea Cukai. Untuk Bea Cukai, lanjutnya, sudah setahun dilakukan upaya pencegahan, yakni pada 2007-2008. "Karena tetap nakal, ya tangkap tangan," cetusnya, lantas menceritakan kasus tertangkap tangannya sejumlah amplop di petugas Bea Cukai Tanjung Priok, beberapa tahun lalu.

"Pencegahan itu dilakukan dengan evaluasi satu tahun. Tapi tetap nakal. Kan gak bagus juga kalau pendekatan pencegahan itu semua tertangkap tangan, KPK nangkepin orang," terangnya. Dia cerita, sebelum melakukan aksi penangkapan saat itu, KPK memberitahukan dulu ke Menkeu, yang saat itu dijabat Sri Mulyani. Sri, kata Jasin, mempersilakan KPK menindaknya.

Dijelaskan Jasin, sebenarnya sistem layanan di Bea Cukai sudah lumayan baik. Gaji pegawainya pun sudah naik 10 kali dan alat-alatnya sudah bagus. Termasuk sistem pelayanan yang tidak memungkinkan yang melayani dengan yang dilayani bertemu muka. "Tidak ada face to face dengan pengguna layanan. Tapi ternyata transaksi di mobil, di mushola. Pas usai sholat Ashar, ada yang jawil dari belakang, bawa amplop. Alhamdulilah ada rejeki tak terduga," ujar Jasin, disambut tawa hadirin. (sam/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Aturan Main Pemekaran Diubah

JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Moh Jasin mengatakan, dari sejumlah instansi pemerintah, pelayanan di Badan Pertanahan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News