Di Depan Jokowi, Megawati Ungkap Kekuatan yang Tak Pernah Punah

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kader partainya untuk turun ke bawah menyentuh seluruh lapisan masyarakat atau akar rumput untuk memenangkan partainya dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Megawati juga mengingatkan kembali pernyataan Proklamator dan Presiden Pertama RI Soekarno bahwa ‘Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin’.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politik dalam peringatan puncak Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu, (24/6).
Dalam pidato politiknya, presiden kelima RI itu mengingatkan di tengah-tengah akar rumput, tersimpan energi yang tidak pernah padam.
“Rakyat itu akar rumput. Kenapa? Karena lapangan ini (bayangkan saja) ada rumputnya, ditutupi, tetapi nanti kalau dibuka, bisa cepat bertumbuh kembali. Jadi, rakyat itu adalah akar rumput, itu tidak pernah bisa dipunahkan saudara-saudara ingat itu,” ujar Megawati.
Megawati menuturkan keberpihakan harus selalu ada untuk akar rumput. Sebab, kata Megawati, mengutip pernyataan Bung Karno bahwa Tuhan bersemayam di gubuknya rakyat-rakyat miskin.
“Karena apa kata Bung Karno, di dalam gubuknya rakyat miskin itulah energi perjuangan kepartaian berasal dan Tuhan bersemayam di gubuknya rakyat-rakyat miskin,” tutur Megawati.
Megawati menegaskan watak politik yang berpihak pada akar rumput seperti itulah yang dipahami PDIP.
Megawati juga mengingatkan kembali pernyataan Proklamator RI Soekarno bahwa ‘Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin’.
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Link Streaming Final Four Proliga 2025: Megawati Cs Siap Menghadapi Popsivo Polwan
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku