Di Dua Daerah ini Penyerapan Pupuk non-urea Melebihi Alokasi
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, stok pupuk subsidi nasional aman.
Di mana sesuai penugasan dari pemerintah, perseroan bertugas menyalurkan sebanyak 9,55 juta ton pupuk bersubsidi sepanjang 2017.
Namun, kata Wijaya, meski secara nasional stok dan penyaluran aman, ada sejumlah daerah yang serapan pupuknya ternyata cukup tinggi, bahkan melebihi alokasi yang sudah ditetapkan.
Hal ini terkadang menyebabkan terjadi kendala distribusi.
“Untuk mencegah terjadinya kekosongan, kami mengerahkan upaya ekstra untuk bisa memenuhi permintaan petani, antara lain dengan melakukan realokasi atau mengirimkan tambahan pasokan pupuk dari kota yang menjadi distribution center kami”," kata Wijaya.
Salah satu wilayah yang penyerapan pupuk non-ureanya tinggi adalah NAD dan Sumatera Utara. Penyaluran SP-36 di NAD hingga akhir Juni 2017 telah mencapai 12.836 ton atau 103 persen dari rencana alokasinya, atau sudah 60 persen dari jatah alokasi 2017.
Sedangkan di Sumut penyaluran SP-36 mencapai 26.981 ton atau 99 persen dari rencana dan sudah mencapai 53 persen dari rencana alokasi 2017.
“Untuk pupuk NPK, penyaluran di NAD juga termasuk tinggi, yaitu mencapai 26.449 ton atau 114 persen dari rencana," jelas Wijaya.
Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, stok pupuk subsidi nasional aman.
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Demi Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Ajak Petani Merauke Tebus Pupuk Bersubsidi
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani