Di Era Jokowi, Indonesia Krisis Kepemimpinan

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Program Studi Akademi Televisi Indonesia, Agus Soedibyo menilai saat ini tengah berlangsung krisis kepemimpinan nasional yang sangat akut. Faktanya menurut Agus, berbagai pernyataan presiden dan wakil presiden dibantah oleh menterinya, dan gubernur juga boleh marah-marah kepada menteri.
"Pernyataan presiden dan wakil presiden dibantah oleh menterinya, sengketa partai politik tak kunjung selesai dan gubernur marah-marah kepada menteri. Ini indikasi bahwa saat ini tengah terjadi krisis kepemimpinan," kata Agus Soedibyo, dalam Dikusi Kaukus Muda Indonesia (KMI) "Peran Media Alternatif dalam Membangun Opini Masyarakat Mensukseskan Kepentingan Nasional", Gedung Dewan Pers Jakarta Kamis (30/7).
Pernyataan saling bantah tersebut lanjut Agus, disajikan oleh media alternatif begitu cepat dan massifnya. "Tapi pemimpin bangsa ini tidak meresponsnya," ujar Agus.
Padahal menurut Agus, daya jangkau dan kecepatan media alternatif seperti online dan media sosial jauh lebih luas dan cepat bahkan sampai ruang-ruang privasi.
Bahkan lanjutnya, akhir-akhir ini media alternatif juga menyebarkan berbagai informasi yang mengarah kepada sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). "Ini juga dianggap angin lalu oleh pemerintah," pungkas Agus Soedibyo.(fas/jpnn)
JAKARTA - Kepala Program Studi Akademi Televisi Indonesia, Agus Soedibyo menilai saat ini tengah berlangsung krisis kepemimpinan nasional yang sangat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri LH Ingatkan Tragedi TPA Leuwigajah Jadi Momentum Refleksi Pengelolaan Sampah
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Jawab Sanggah PPPK Tahap 2 Berlangsung, Panselda Harus Menyelamatkan Honorer TMS
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Akademisi Mendesak Supaya Dominus Litis jadi Bagian RUU KUHAP