Di Golkar, Hilang Kekuasaan Hilang Dukungan

Di Golkar, Hilang Kekuasaan Hilang Dukungan
Di Golkar, Hilang Kekuasaan Hilang Dukungan
JAKARTA -- Pernyataan Syamsul Arifin yang mengaku benar-benar kecewa lantaran sudah empat kali "disakiti" DPP Partai Golkar, mendapat tanggapan pengamat dari IndoBarometer, Mohammad Qodary.

Pengamat yang intens mengikuti perkembangan politik di internal partai beringin rindang itu menilai, pernyataan Syamsul tersebut menggambarkan Syamsul Arifin tidak memahami tradisi politik yang sudah lama berlaku di Golkar.

Qodary mengingatkan bahwa tradisi di Golkar, siapa yang memiliki kekuasaan dia akan mendapat dukungan. Sebaliknya, jika sudah tidak punya kekuasaan, maka dukungan itu akan hilang.

"Itulah realitanya di Golkar. Orientasinya adalah kekuasaan. Figur-figur mana yang punya kekuasaan, maka dia yang didukung. Kalau kekuasaan lepas, maka dukungan juga dilepas. Itulah dinamika di Partai Golkar. Di Golkar tak boleh kecewa," ujar Qodary kepada JPNN ini di Jakarta, kemarin (10/5).

JAKARTA -- Pernyataan Syamsul Arifin yang mengaku benar-benar kecewa lantaran sudah empat kali "disakiti" DPP Partai Golkar, mendapat tanggapan pengamat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News