Di Golkar, Hilang Kekuasaan Hilang Dukungan
Rabu, 11 Mei 2011 – 02:34 WIB
Dijelaskan Qodary, peluang satu-satunya bagi Syamsul untuk kembali bisa aktif duduk sebagai ketua Golkar Sumut adalah jika dia nantinya dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan dalam perkara dugaan korupsi APBD Langkat 2000-2007. "Tapi kalau keputusan yang sudah berkekuatan hukum tetap menyatakan dia harus dipenjara, tentu tertutup pintu baginya menjadi ketua Golkar lagi," kata Qodary.
Seperti diberitakan, usai menjalani persidangan di pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor), Jakarta, Senin (9/5), Syamsul mengaku kecewa,namun tegas menyatakan tetap sebagai kader Golkar.
Syamsul mengatakan, bukan kali ini saja dirinya dikecewakan Golkar. Dia menyebut, setidaknya sudah empat kali diperlakukan seenaknya oleh Golkar. Selain kasus penonaktifannya sebagai ketua DPD Golkar Sumut, Syamsul menyebutkan ada tiga kasus lagi yang serupa.
Pertama, saat pemilihan ketua KNPI Sumut dimana Golkar tak memilihnya. Kedua, saat pencalonan pertama sebagai bupati Langkat, Golkar juga tak mendukung. Ketiga, saat maju sebagai calon gubernur Sumut, Syamsul juga tidak didukung Golkar. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Pernyataan Syamsul Arifin yang mengaku benar-benar kecewa lantaran sudah empat kali "disakiti" DPP Partai Golkar, mendapat tanggapan pengamat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- H-10 Pilkada Riau, Elektabilitas Abdul Wahid-SF Hariyanto Masih Tertinggi
- Punya Rekam Jejak Baik, Ridwan Kamil Didukung Belasan Komunitas Tionghoa
- Konon, Ada Pengerahan Aparat di Pilkada demi Menangkan Calon yang Didukung Jokowi
- Kapolres Siak Ajak Jemaat Gereja HKBP Zamrud Dayun Wujudkan Pilkada Damai
- Ketum GPMI Tolak Sikap Anies di Pilgub Jakarta 2024, Begini Alasannya
- Kipasan Optimistis Ridwan Kamil-Suswono Utamakan Keserasian Hubungan Antaretnis