Di Google Maps, Nama Kota-Kota di Spanyol Ini Jadi Islami
jpnn.com - SEJUMLAH kota di Spanyol yang pernah berada di bawah kekuasaan kerajaan Islam pada 10 abad silam tiba-tiba muncul dengan nama berbeda di Google Maps. Beberapa kota di Negeri Matador itu kembali ke nama-nama bernuansa Islam seperti saat Kekhalifahan Cordoba berjaya di Spanyol.
Kota pertama yang diganti adalah Algeciras di Andalusia. Di Google Maps, kota yang dekat dengan Selat Gibraltar itu dikembalikan ke nama Taifa de Algeciras.
Sedangkan pada Jumat pekan lalu (20/3), kota lain di wilayah Andalusia, Niebla juga mengalami pergantian nama. Nama Neibla di Google Maps menjadi Taifa de Niebla.
Selain itu, perubahan nama juga meluas ke kota di luar Andalusia. Salah satunya adalah Abarracin di Provinsi Teruel yang diganti menjadi Taifa de Albarracin.
Taifa adalah istilah yang digunakan untuk 30 kerajaan Islam kecil yang dibentuk pada masa Kekhalifahan Cordoba di abad ke-11.
Akibatnya, Google pun jadi kerepotan. “Kami harus membetulkannya,” kata juru bicara Google seperti dikutip Daily Telegraph.
Google memang meminta bantuan para pengguna Google Maps untuk memasok informasi tentang wilayah yang tercantum di peta. Namun, kadang memang ada yang iseng atau melakukan tindak vandalisme.
“Alih-alih digunakan untuk alasan yang positif seperti menambah pengetahuan tentang pengetahuan lokal, justru anda mendapati ini sebagai jenis vandalisme dunia maya,” tutur juru bicara raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu.
SEJUMLAH kota di Spanyol yang pernah berada di bawah kekuasaan kerajaan Islam pada 10 abad silam tiba-tiba muncul dengan nama berbeda di Google Maps.
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan