Di Hadapan 338 Personel Pasukan Khusus TNI, Mayjen Richard Bilang Begini, Tegas!
Lebih lanjut, dia menegaskan aksi terorisme adalah act of war (bentuk perang), sehingga TNI harus siap mulai dari penangkalan, penindakan, sampai dengan pemulihan.
“Aksi terorisme adalah salah satu hideouse crime (kejahatan yang mengerikan), hal ini bisa terjadi setiap saat termasuk pada situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini,” ujar Komandan Koopssus TNI.
Selanjutnya, Komandan Koopssus TNI menerangkan bahwa aksi terorisme tidak hanya menjadi ancaman bagi Indonesia saja, akan tetapi menjadi ancaman global, terbukti tidak saja menimbulkan korban jiwa yang cukup besar, tetapi juga menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan bagi masyarakat, serta menimbulkan dampak negatif yang cukup luas terhadap berbagai aspek kehidupan.
Latihan Penanggulangan Teror Sataksus TNI dalam Rangka Pengamanan VVIP TA 2020, diselenggarakan oleh Koopssus TNI, melibatkan 338 Personel di antaranya dari Satuan 81 Komando Pasukan Khussus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Detasemen Bravo (Denbravo) 90 Paskhas TNI AU.
Keberangkatan Sataksus TNI menuju Medan Latihan akan dipusatkan di wilayah sekitaran Perairan Selat Malaka, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Perlu upaya-upaya untuk meningkatkan daya cegah dan daya tangkal serta kecepatan bertindak dalam menanggulangi terjadinya aksi terorisme.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Prajurit TNI Mendarat Darurat di Pemukiman Warga, Begini Kondisinya
- Turun dari Pesawat, Prabowo Dapat Pekik Salam Komando dari Kopassus Kamboja
- Jenderal Andika: Kesempatan Ini jadi Pengalaman Berharga Prajurit TNI
- Brigjen Widi Prasetijono Jabat Danjen Kopassus, Mayjen Teguh Muji Angkasa Jadi Pangdam Cenderawasih
- Permintaan Khusus Jenderal Andika Kepada Seluruh Prajurit Paskhas TNI AU
- Kelompok Teroris Berulah di Pulau Matak, Denjaka TNI AL Langsung Bergerak