Di Hadapan Aparatur Desa, Sesditjen Bina Pemdes Beberkan Kiat Vietnam Atasi Stunting

jpnn.com - JAKARTA - Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 menyebutkan bahwa Indonesia memiliki angka stunting pada anak sebanyak 9 juta jiwa.
Angka ini dianggap sangat mengkhawatirkan karena akan mengganggu cita-cita pembangunan menuju Indonesia Emas pada 2045.
Oleh karena itu, Sekretaris Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Paudah dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya penanganan stunting kepada kader PKK dan Posyandu.
Sosialisasi terkini tentang stunting dilakukan Paudah di hadapan para peserta pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Kendari, Sulawesi Utara, Selasa (14/11).
"Apa yang akan terjadi? Kita tidak bisa bersaing secara ekonomi, penyakit menahun ada di mana-mana. Kalau kurang gizi kita tambahin jadi gemuk juga tidak bagus karena jadinya obesitas, sehingga banyak penyakit muncul," kata Paudah.
Selain mengingatkan, Paudah juga membeberkan kiat negara tentangga, Vietnam dalam mengatasi stunting.
Paudah mengatakan dirinya sempat dikirim mewakili RI untuk pergi ke Vietnam pada 2018.
Vietnam dipandang berhasil mengatasi stunting dari prevelansi 20 persen menjadi 0 persen.
Sekretaris Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Paudah bercerita mengenai kiat sukses Vietnam dalam menangani stunting.
- PNM Gelar 'Madani Care Stunting' di Desa Towale, Donggala
- Tri Tito Karnavian Lantik 34 Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Provinsi
- Kata Khofifah, Kepala Daerah Bakal Pakai Seragam Komcad
- Soal Prevalensi Stunting, Sihar Sitorus Sebut Indonesia Perlu Belajar dari Peru
- Ribka Kritisi Penghentian Beasiswa: Masa Depan Dokter Dipersulit, Rakyat Ditumbalkan
- 5 Berita Terpopuler: Mekanisme Seleksi Berubah, 100 Persen Lulus PPPK, Honorer Diangkat ASN Paruh Waktu