Di Hadapan Aparatur Desa, Sesditjen Bina Pemdes Beberkan Kiat Vietnam Atasi Stunting
Keberhasilan tersebut dicapai dalam waktu 15 tahun. Padahal, Vietnam adalah negeri kecil dan pernah porak-poranda karena perang melawan Amerika Serikat.
"Vietnam itu dulu belajar mengatasi stunting dari Indonesia, ketika zaman Soeharto. Sekarang malah mereka berhasil," tuturnya.
Lantas apa yang menyebabkan Vietnam berhasil? Menurut Paudah, begitu perempuan tahu bahwa dirinya hamil, maka ia atau keluarganya langsung lapor ke puskesmas.
"Namun, puskesmas di sana tidak sama dengan di sini yang mengobati. Nanti kader puskesmas yang akan turun ngontrol terus," katanya.
Selanjutnya, ketika sudah lahir dan bayi berumur 28 hari, ada kader yang datang ke rumah untuk mengukur lingkar kepala, tinggi badan, berat badan
Pada saat usia 6 bulan, ketika bayi butuh makanan tambahan, kader-kader akan bergantian mengontrol dan memberikan makanan tambahan secara bergantian.
Hal itu dilakukan hingga usia 2 tahun. "Darimana bahan pangannya? Desa itu dikasih lahan seluas dua hektare. Di sana dibangun peternakan, perikanan, dan pertanian, dari sanalah gizi disediakan," papar Paudah. (sam/jpnn)
Sekretaris Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Paudah bercerita mengenai kiat sukses Vietnam dalam menangani stunting.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Kepala BPSDM Kemendagri Tekankan Pentingnya Skill Kepemimpinan Saat Menutup Diklat PKA-PKP
- Sinergi Tanpa Sekat Jadi Kunci Kemajuan Wilayah Metropolitan
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Mempercepat Penyelesaian RTRW dan RDTR