Di Hadapan Komisi III, Tito Tegaskan tak Tertarik jadi Wapres
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw sempat melakukan interupsi saat Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklarifikasi pernyataan pensiun dini yang pernah disebutnya di media massa.
Wenny mengingatkan Tito agar tidak menganggap pertanyaan media massa dan Komisi III terkait pensiun dini itu sangat sederhana.
“Mungkin bapak menyampaikan pesan kepada seseorang?” tanya politikus Partai Gerindra itu saat rapat Komisi III dengan Tito dan jajaran, Senin (17/7).
Wenny pun mempertanyakan apakah Tito benar-benar stres menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Dia menegaskan, bila memang ada tekanan maka bisa diselesaikan satu per satu.
“Itu yang kami harapkan, kalau ada tekanan forum ini bisa menjawab. Jangan polisi ditekan Pak,” tegas purnawirawan Polri ini.
Dengan tegas Tito menjawab tidak ada tekanan yang dialaminya. Dia berani jamin bahwa apa yang disampaikannya benar.
“Saya seorang Kapolri, jenderal bintang empat. Apa yang saya sampaikan di sini dilihat oleh media, saya tidak akan berbohong. Itu yang saya sampaikan tidak ada tekanan itu natural,” kata Tito.
Bahkan, dia menegaskan, bahwa pernyataannya ingin pensiun dini itu bukan karena akan terjun ke dunia politik. Dia menegaskan, tidak tertarik pada politik.
“Bapak tertarik jadi presiden atau wakil presiden? Saya tidak tertarik dan itu jawaban saya sekarang. Insyaallah akan tetap konsisiten seperti itu,” katanya.
Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw sempat melakukan interupsi saat Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklarifikasi pernyataan pensiun dini yang
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini