Di Hadapan Muzani Gerindra, Gus Baha: Kalau Punya Beras 1 Ton, yang Kamu Makan Hanya Satu Liter
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani berkunjung ke kediaman ulama Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah, Selasa (11/8).
Dalam kesempatan tersebut, Gus Baha menyampaikan pesannya bahwa politik merupakan seni mengelola kepercayaan publik.
Menurut Gus Baha, produk-produk politik saat ini lebih baik dibandingkan dengan zaman kerajaan dahulu, yaitu raja-raja saling berperang untuk mendapatkan kekuasaan hingga pertumpahan darah tidak terelakkan.
Dia bersyukur saat ini pertarungan politik melalui seni mencari daya tarik masyarakat dan mengelola simpati publik.
Dikatakan, kalau melihat politik sebagai cara atau seni mengelola kekuasaan dengan cara yang lebih enak, lebih beradab maka cara politik sekarang itu sudah membaik dari yang sebelumnya.
"Tidak kebayang dulu misalnya Timor Leste keluar dari Indonesia mekanismenya melalui duel atau perang tapi pada akhirnya melalui politik, lewat jajak pendapat. Begitu juga pemilihan gubernur dan bupati," ujarnya.
Karena itu, dia menilai berpolitik yang dijalankan saat ini bisa dijalani dengan rasa enjoy karena politik merupakan suatu hal yang substansial dan berhubungan dengan kemaslahatan umat.
Gus Baha mengatakan, apabila politik tidak dijalankan dengan amanah, maka yang timbul adalah rasa saling menyalahkan dan curiga sehingga berimplikasi pada keterpurukan suatu bangsa.
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani berkunjung ke kediaman ulama Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.
- Ahmad Muzani Bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Ini yang Dibahas
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar
- Gerindra Kuasai Komisi yang Bermitra dengan Polisi, Jaksa, dan KPK
- Habiburokhman Gerindra jadi Ketua Komisi III DPR RI
- Ketua MPR RI Gaungkan Dukungan untuk Palestina saat Pelantikan Presiden
- Gerindra Dukung Penuh Sinergi Program Pendidikan Ahmad Ali-AKA dengan Prabowo