Di Hadapan Para Pejabat Kepolisian, MenPAN-RB Tjahjo Disambut Tepuk Tangan

Di Hadapan Para Pejabat Kepolisian, MenPAN-RB Tjahjo Disambut Tepuk Tangan
MenPAN-RB Tjahjo Kumolo meminta ada Kamtibmas di setiap desa. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengingatkan, visi misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin ialah reformasi birokrasi.

Presiden pengin ada kecepatan aparatur pemerintah untuk melayani masyarakat.

Aparatur pemerintah itu kata Menteri Tjahjo dimulai dari presiden sampai kepala desa/kelurahan.

Kapolri sampai Kapolsek, Kamtibmas. Panglima TNI dengan tiga matranya sampai Koramil dan Babinsa. 

"Ini ujung tombak, di samping Dukcapil di Kemendagri, imigrasi, rumah sakit daerah, puskesmas," kata Menteri Tjahjo saat memberikan sambutan dalam penyampaian hasil evaluasi dan penghargaan pelayanan publik lingkup Polri tahun 2020 secara daring, Selasa (16/2).

Khusus kepolisian, mantan menteri dalam negeri itu menyampaikan arahan presiden, harus mampu menggerakkan dan mengorganisir masyarakat. Itu sebabnya, SOTK Polri dikebut KemenPAN-RB. 

"Kami juga sudah menyurat ke Kapolri bagaimana kalau setiap desa itu ada Kamtibmas. Daerah padat penduduk diperbanyak Polseknya," ujarnya.

KemenPAN-RB mengusulkan ada penambahan peningkatan Polres.

Tjahjo mengaku sudah keliling daerah wisata dan memutuskan Polres harus ditingkatkan tipenya. 

Demikian juga untuk Babinsa. Daerah yang rawan stabilitas hankam maka Babinsa ditempatkan di desa yang rawan. Apakah itu bekas basis PKI, DI TII.

Pada kesempatan tersebut Menteri Tjahjo juga mengungkapkan tantangan pemerintah yang lain yaitu area korupsi.

Dana hibah dan bansos, retribusi dan pajak, pengadaan barang dan jasa, harus jadi perhatian. Itu sebabnya KPK menjadi mitra KemenPAN-RB. 

BNPT juga jadi mitra KemenPAN-RB karena tantangan menyangkut radikalisme. Kemudian bermitra demu menekan penyebaran narkoba. 

"Ini yang menjadi harapan presiden untuk kecepatan respons, menggerakkan, mengorganisir, khususnya jajaran Polri," tegasnya. 

Tantangan lainnya ialah bencana alam yang setiap detik bisa terjadi. Menteri Tjahjo mengatakan, atas perintah Kapolri, jajaran kepolisian terus bergerak untuk memotong rantai Covid-19. 

"Ada permintaan para Dokes Polri yang sudah kerja keras membagi obat ke-34 Polda. Dia menitip pesan kepada Kapolri. Dokes yang meninggal diberikan kenaikan pangkat anumerta," kata Tjahjo yang disambut tepuk tangan para pejabat kepolisian yang hadir secara luring maupun daring.

Tjahjo memuji kecepatan kepolisian memberikan perizinan SIM. Kakorlantas sudah janji tahun depan, SIM dikirim ke rumah dengan memanfaatkan ojek-ojek misalnya.

Selain itu memperpanjang SIM saja hanya hitungan menit. Surat keterangan kelakuan baik juga sama.

"Fungsi kecepatan ini bisa dilakukan Polri karena ada undang-undang dan pasal-pasalnya. Paling penting juga dia bisa secara humanis untuk berdialog," ucapnya.

Tjahjo menegaskan, yang diinginkan Jokowi adalah kecepatan mengambil keputusan, jangan ragu-ragu, kecepatan memberikan perizinan, kemudian cepat melayani publik.

Di samping percepatan dalam mengembangkan, dan mengintegrasikan organisasi yang ada, sinergi TNI-Polri termasuk kementerian/lembaga dan pemda juga harus diperkuat. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengingatkan, visi misi Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin ialah reformasi birokrasi.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News